Ordo, Kota Hantu Modern di Dunia













Dari Danau Baikal juga ‘lahir’ banyak cerita misteri. Salah satunya yang menggegerkan adalah kisah pertempuran tentara penyelam Soviet melawan alien di dalam danau tersebut yang menyebabkan tewasnya beberapa penyelam Soviet. (Baca: http://dianaruntu.wordpress.com/2010/05/02/kisah-nyata-pertempuran-militer-melawan-ufo-inilah-10-tempat-%E2%80%98berlibur%E2%80%99-ufo-di-bumi/ )
Nah kali ini saya ingin mengungkap misteri lain. Ini adalah teka teki keberadaan lempengan es yang mengambang di Danau Baikal.
LINGKARAN MISTERIUS LEMPENGAN ES DI DANAU BAIKAL
Selama beberapa tahun ini, gejala misterius terjadi di banyak perairan dengan timbulnya es mengambang berbentuk lingkaran pada musim dingin menjadi teta teki bagi para ilmuwan; sekarang, petugas penelitian Rusia sudah menemukan sebuah penjelasan yang mengejutkan dan telah mengurai simpul misteri yang sudah lama eksis.
Menurut laporan der Spiegel majalah Jerman pada awal Februari, ilmuwan Nikolay Granin setelah melalui penelitian berpendapat lempengan es berbentuk lingkaran yang muncul di atas permukaan Danau Baikal—Rusia, diperkirakan merupakan hasil dampak gas alam yang tersimpan di bawah permukaan tanah.
Pada awal abad 19, ilmuwan fisika Rusia telah mencatat di atas Danau Baikal terdapat lempengan es putih berbentuk lingkaran setinggi 1 meter mengambang di atas permukaan laut, bagaimana ia terwujudnya, kala itu belum jelas, hanya menggunakan dalih (sangat misterius) untuk melukiskan sebuah fenomena ini.
Pada 1882, di dalam sebuah laporan seorang peneliti lapisan es tertulis: di atas bidang es raksasa tersebut terdapat celah, sepertinya ada ombak yang menghantam pecah lapisan es , tetapi tak berhasil mendobrak ke atas. Ketika celah tersebut tergabung lagi bisa mengeluarkan suara keras dan terdengarnya seperti “dentuman meriam”.
Dari foto-foto satelit bisa ditemukan sebuah fenomena pembekuan misterius lainnya di danau Baikal, susunan berbentuk lingkaran yang tidak lazim itu sepanjang beberapa ribu mil. Fenomena ini muncul di akhir musim dingin. Nichole Grenier, ilmuwan dari Irkutsk Limnological percaya, ia telah mengurai teka teki tersebut: itu adalah lingkaran yang diakibatkan oleh letusan gas.
Grenier dan kawan-kawan mendapatkan, pinggiran piringan es berbentuk lingkaran seperti itu lebih tipis dibandingkan bagian tengahnya, “semakin menjauh dari pusat semakin terdapat banyak retak kecil”. Selain itu, hasil tes temperatur dan arus air di bawah permukaan menunjukkan, arus deras di bawah airlah penyebab utama pembentukan lempengan es tersebut – kecepatan arus air tepian piringan bulat lebih cepat, bagian tepi lebih mudah rusak dibandingkan tengah, arus air telah mendobrak lapisan es dan telah menimbulkan retakan.
Sesuai dengan investigasi situs, dasar danau Baikal ternyata benar menyimpan sumber gas alam yang kaya. Selain itu di dasar danau terdapat gunung berapi aktif yang sering memuntahkan gas alam dan lahar. Tim Grenier menemukan, dalam beberapa tahun ini, dasar Danau Baikal telah terjadi letusan gas alam sebanyak 10 kali, dengan ketinggian maksimal mencapat 900 meter.
Marianne Moore, peneliti lingkungan hidup dari Wellesley College, Massachusetts – AS juga telah membuktikan teori ini: kemungkinan gas alam membawa serta air panas dengan gerak putar mendorong lempengan es ke permukaan air, layaknya angin puting beliung, akhirnya membentuk lempengan es berbentuk lingkaran.Sleman – Tim evakuasi yakin jasad yang ditemukan di dapur rumah Mbah Maridjan dalam posisi SUJUD adalah juru kunci (kuncen) Gunung Merapi itu. Petugas mengenali dari benda-benda yang melekat di tubuh Mbah Maridjan.“Dilihat dari batiknya dan kopiah yang dipakai di kepalanya kita yakin,” kata petugas Tim SAR Yogyakarta, Suseno, saat ditemui di RS dr Sardjito, Yogyakarta, Rabu (27/10/2010). Dia menjelaskan, Mbah Maridjan ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WIB. Tim evakuasi segera membawa dia ke RS Sardjito untuk dievakuasi dan identifikasi.“Lokasi penemuan jenazahnya di daerah dapurnya, di belakangnya ada alat-alat dapur,” tutupnya. Tim evakuasi yang turun pada pagi ini adalah tim yang kedua. Sebelumnya pada Senin (26/10) malam tim tidak sampai memeriksa ke dalam rumah. Tim segera turun mengingat kondisi gelap.
Sosok misterius itu muncul beberapa saat sebelum Merapi memuntahkan isi perutnya, Selasa (26/10/2010) lalu. Ponimin –orang yang diminta GKR Hemas menjadi juru kunci Merapi menggantikan Mbah Maridjan– dan istrinya sedang duduk di ruang tamu rumahnya yang terletak di Dusun Kinahrejo atau kurang lebih 100 meter dari rumah Mbah Maridjan.
Ponimin, 50-an tahun, memegang gepokan uang sebesar Rp 25 juta. Dari jumlah itu, Rp 15 juta diberikan isterinya untuk membayar hutang bisnis kayu yang ditekuninya selama ini. Sedangkan sisanya, Rp 10 juta baru saja akan dimasukkan ke tas ketika suara gemuruh tedengar dari Merapi.
Ponimin dan istrinya bangkit dari duduknya. Bukan untuk mengungsi. Ponimin bergegas menuju kebun untuk mengambil daun awar-awar dan dadap serep.